https://ruangmainan.com - Di zaman sekarang, permainan tradisional sudah semakin jarang dimainkan. Hal ini disebabkan karena sudah banyaknya hiburan ataupun permainan moderen di tambah lagi pengaruh gatged pada anak.
Anak-anak yang tumbuh di zaman yang moderen ini, sudah banyak yang tidak paham mengenai aturan dan cara bermain permainan yang biasanya dimainkan beramai-ramai ini.
Oleh sebab itu, berikut ini kami akan memberikan penjelasan mulai dari aturan permainan ular naga yang bisa kamu ikuti dan praktekkan. Yuk, simak lebih lanjut.
Permainan ular naga adalah salah satu permainan tradisional yang ada di Indonesia, yang tidak memerlukan alat dan bahan untuk memainkannya.
Permainan ini diberi nama ular naga karena permainan ini harus melibatkan banyak pemain yang akan membentuk barisan yang memanjang mirip dengan tubuh naga yang panjang.
Namun, permainan ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah Nusantara. Pada dasarnya cara bermainnya sama, tapi ada pula menggunakan nyanyian yang berbeda.
Seperti Slepdur (Sulawesi Utara), Wak Wak Kung (Betawi), Ancak-ancak Alis (Jawa Tengah), Sledor (Jawa Timur), Curik-Curik (Bali), dor-Sledor (Madura), Toko-Toko Dian(Sulawesi Selatan), Oray-Orayan (Sunda) dan masih banyak lagi.
Anak-anak zaman dahulu sering memainkan permainan ini pada saat malam hari, terutama saat bulan purnama. Semakin banyak pesertannya, maka permainan ini juga akan semakin seru untuk dimainkan.
Permainan ini memerlukan jumlah pemain yang banyak, yakni harus lebih dari 5 orang di setiap regu. Maka dapat disimpulakan, permainan ini dapat dimainkan jika jumlah anak 10 atau lebih.
Saat bermain biasanya anak yang tubuhnya paling besar akan dijadikan sebagai pemimpin dan ditempatkan pada barisan paling depan, sedangkan anak yang memiliki tubuh yang paling kecil akan berada di barisan paling belakang.
Permainan ini dapat dimainkan di lingkungan atau ruangan yang luas, seperti halaman rumah, aula sekolah atau pun lapangan.
Permainan ini dapat dimainkan oleh anak laki-laki atau pun perempuan yang biasanya dengan rata-rata umur 6-12 tahun.
Sebelum memulai permainan, anak-anak akan menyanyikan lagunya bersama-sama. Lagu apa itu? Berikut ini lirik lagunya yang dapat kamu coba.
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat itulah yang dia cari
Kini dianya yang terbelakang
Ular naga panjangnya bukan kepalang
menjalar-jalar selalu riang kemari
umpan yang lezat itulah yang dia cari
ini dianya yang terperangkapweb juga
Wak wak kung nasinye nasi jagung
Lalapnye daon utan
Sarang gaok dipohon jagung
Gang…ging…gung
Tam-tambuku
Seleret daon delime
Pato klembing pate paku
Tarik belimbing
Tangkep satu
Pit ala’ipit
Kuda lari kejepit-sipit
1. Tentukan 2 orang anak yang menjadi kepala (biasanya anak yang paling besar atau tua)
2. Masing-masing regu kepala akan memiliki kode nama yang menjadi pilihan untuk mencari pengikut
3. Peserta yang lain tidak boleh mengetahui siapa pemilik kode yang diberikan regu kepala
4. Pemain yang selain regu kepala akan membentuk barisan panjang
5. Mereka akan saling memegang bahu teman yang berada di depannya
6. 2 orang anak yang sebagai kepala akan membentuk gerbang dengan kedua tangannya
7. Saat memulai permainan, seluruh pemain akan menyanyikan salah satu lirik lagu ular naga, seperti yang ada diatas
8. Anak-anak yang sudah membuat barisan panjang akan berputar dan melewati gerbang tersebut terus menerus sampai lagu berakhir
9. Saat lagu berakhir, gerbang tangan akan menangkap salah satu anak yang berbaris
10. Anak yang tertangkap akan diberikan pilihan kode untuk menentukan sebagai pengikut salah satu kepala
11. Permainan ini terus berlangsung sampai semua anak berhasil di tertangkap
12. Tim pemenang akan ditentukan berdasarkan jumlah anggota terbanyak yang dimiliki oleh salah satu kepala naga tersebut
Demikianlah informasi mengenai salah satu permainan tradisional yang dulu sering dimainkan anak-anak Indonesia. Apakah kamu berminat untuk mencoba permainan ini bersama teman-teman di sekolah?